Sabtu, 11 Desember 2010
Hasil sempurna yang didapat timnas senior selama babak penyisihan Grup A Piala AFF 2010 di Jakarta pada 1-7 Desember telah menyedot perhatian publik melalui pemberitaan di media massa.
Dari serangkaian pertandingan penyisihan itu, muncul idola baru masyarakat dari skuad timnas senior. Pemain paling mendapat sorotan adalah dua pemain 'baru', Irfan Bachdim dan Cristian Gonzales. Belum lagi pemain langganan seperti Bambang Pamungkas dan Firman Utina.
Sosok kedua pemain itu, terutama Irfan, tak pelak menjadi santapan media massa. Bukan saja yang biasa meliput kegiatan sepakbola nasional, tapi media massa yang sebelumnya jauh dari dunia olahraga. Tidak jarang media yang sebelumnya hampir tidak pernah menyentuh kegiatan sepakbola nasional, tiba-tiba bermunculan di hotel dan lapangan latihan untuk melakukan wawancara terhadap pemain maupun pelatih Alfred Riedl.Halaman Sepakbola
Dalam latihan pertama setelah libur selama dua hari usai melakoni tiga laga penyisihan Grup A, lapangan latihan timnas PSSI di kawasan Gelora Bung Karno Jakarta, Jumat [10/12], suasana bak pasar malam. Selain sekitar 1.000 fans sepakbola, hadir juga media yang selama ini tidak pernah terlihat meliput kegiatan sepakbola nasional. Kebanyakan media itu pun melakukan wawancara dengan konteks di luar sepakbola.
Tak pelak, Riedl menganggap sorotan media yang berlebihan, dan tidak ada kaitan dengan Piala AFF 2010, akan mengganggu fokus pemain. Dia beranggapan ekspetasi yang terlalu tinggi dari masyarakat, dikhawatirkan menjadi bumerang bagi timnas. Apalagi yang menjadi sorotan sama sekali tidak berkaitan dengan pertandingan di Piala AFF. Selama ini, Riedl paling tidak suka jika ada media yang menyoroti individu pemain.
Pernyataan Riedl ini bertolak belakang dengan kondisi sebelum penyisihan grup Piala AFF 2010 digulirkan. Riedl selalu bersikap ramah kepada wartawan yang biasa meliput kegiatan sepakbola nasional. Keramahan Riedl itu masih terlihat beberapa hari sebelum Piala AFF dimulai. Bahkan, ketika memberi keterangan kepada wartawan usai pertandingan pun, Riedl masih sempat bercanda dengan wartawan. Kini, keramahan itu perlahan mulai terusik.
Dari serangkaian pertandingan penyisihan itu, muncul idola baru masyarakat dari skuad timnas senior. Pemain paling mendapat sorotan adalah dua pemain 'baru', Irfan Bachdim dan Cristian Gonzales. Belum lagi pemain langganan seperti Bambang Pamungkas dan Firman Utina.
Sosok kedua pemain itu, terutama Irfan, tak pelak menjadi santapan media massa. Bukan saja yang biasa meliput kegiatan sepakbola nasional, tapi media massa yang sebelumnya jauh dari dunia olahraga. Tidak jarang media yang sebelumnya hampir tidak pernah menyentuh kegiatan sepakbola nasional, tiba-tiba bermunculan di hotel dan lapangan latihan untuk melakukan wawancara terhadap pemain maupun pelatih Alfred Riedl.Halaman Sepakbola
Dalam latihan pertama setelah libur selama dua hari usai melakoni tiga laga penyisihan Grup A, lapangan latihan timnas PSSI di kawasan Gelora Bung Karno Jakarta, Jumat [10/12], suasana bak pasar malam. Selain sekitar 1.000 fans sepakbola, hadir juga media yang selama ini tidak pernah terlihat meliput kegiatan sepakbola nasional. Kebanyakan media itu pun melakukan wawancara dengan konteks di luar sepakbola.
Tak pelak, Riedl menganggap sorotan media yang berlebihan, dan tidak ada kaitan dengan Piala AFF 2010, akan mengganggu fokus pemain. Dia beranggapan ekspetasi yang terlalu tinggi dari masyarakat, dikhawatirkan menjadi bumerang bagi timnas. Apalagi yang menjadi sorotan sama sekali tidak berkaitan dengan pertandingan di Piala AFF. Selama ini, Riedl paling tidak suka jika ada media yang menyoroti individu pemain.
Pernyataan Riedl ini bertolak belakang dengan kondisi sebelum penyisihan grup Piala AFF 2010 digulirkan. Riedl selalu bersikap ramah kepada wartawan yang biasa meliput kegiatan sepakbola nasional. Keramahan Riedl itu masih terlihat beberapa hari sebelum Piala AFF dimulai. Bahkan, ketika memberi keterangan kepada wartawan usai pertandingan pun, Riedl masih sempat bercanda dengan wartawan. Kini, keramahan itu perlahan mulai terusik.
0 komentar:
Posting Komentar